Sudah 8 Kali Aliansi Save Bati Gruduk SKK Migas Namun Tidak Membuahkan Hasil

RadarKotaNews, Jakarta - Kami dari Aliansi Save Bati sudah 8 kali melaksanakan aksi disini tetapi selalu hanya perwakilan tanpa bisa memberikan kepastian apa-apa.

Demikian di sampaikan koordinator Aliansi Save Bati yang juga CEO Nusa Ina Insight Abdullah Kelrey saat menemui perwakilan pihak SKK Migas di Gedung SKK Migas Wisma Mulia Jalan Gatot Subroto, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Rabu (26/10)

Kelrey menegaskan, kenapa kami melaksanakan demo berkali kali karena kami melihat kegiatan aktivitas Perusahaan PT BEL Dan PT BGP di Tanah adat Bati terus berlangsung dengan menggunakan Dinamit dll, padahal belum ada Hamdal nya

Oleh karena itu, kami menduga ada mafia mafia yang bermain di wilayah adat kami, kami menuntut di proses semua yang terkait di tanah adat kami karena sudah melanggar Hak Asasi Manusia (HAM).

Bahkan kata Kelrey, kuburan-kuburan di tanah adat kami sudah siap diledakkan demi kelancaran Operasional tetap berjalan

Kelrey menegaskan bahwa pihaknya
sudah berkali kali bertukar no hp dengan perwakilan SKK Migas tapi setiap kami meminta follow Up perkembangan tapi tidak ada jawaban pasti terhadap tuntutan kami.

"Sekarang kami menunggu sampai dengan waktu 1 minggu kedepan terkait tuntutan kami, atau tidak kami akan turun aksi kembali," pungkas Kelrey

Dalam kesempatan itu perwakilan SKK Migas staff Formalitas, Herfan Faisal Pandeirot menanggapi hal itu bahwa disini adalah sebagai perwakilan dari SKK Migas, dan kami akan menyampaikan kepada pimpinan terkait dengan permasalahan dari aliansi Bati, kami SKK migas juga terus mengkaji karena permasalahan di seluruh Indonesia bukan hanya dari daerah Bati saja dengan keterbatasan SDA di SKK Migas butuh waktu untuk menjawab satu persatu permasalahan di Seluruh Wilayah Indonesia.

Terkait Permasalahan Hamdal juga itu berkaitan dengan Rekomendasi dari pihak pemda terkait dan dilanjutkan ke Pemerintah Pusat lalu pemerintah Pusat akan menghubungi instansi terkait.

"Seperti SKK Migas dll nya yang secara detail saya tidak bisa memberikan kepada rekan rekan karena bukan kapasitas saya. Selanjutnya Kita akan berkomunikasi saja sambil menunggu perkembangan selanjutnya setelah kami melaporkan kepada Pimpinan kami," tutup Herfan Faisal. (Wawan)

Penulis:

Baca Juga