SEMMI Mendesak PT Trifita untuk Mengevaluasi dan Menindak Tegas Permasalahan di PT Trifita Muara Badak

RadarKotaNews, Jakarta - Serikat Mahasiswa Muslimin (SEMMI) PW Kalimantan Timur melakukan aksi unjuk rasa di Kantor Pusat PT Trifita Perkasa, Jakarta Selatan, Rabu (15/3). Aksi tersebut adalah bentuk respon kekecewaan SEMMI PW Kaltim terhadap PT Trifita Perkasa di Muara Badak.

Sekertaris Jendral SEMMI PW Kaltim, A. Syahrul Muhamad Dani yang akrab di sapa Dani ini, menjelaskan bahwa Muara Badak adalah kecamatan yang terletak di kabupaten Kutai Kartanegara Provinsi Kalimantan Timur, dari segi geografis Muara Badak terletak di pesisir kabupaten Kutai Kartanegara, sehingga sebagian masyarakatnya berprofesi sebagai nelayan dan pengelola wisata pantai dan laut.

Selain itu, Muara Badak juga memiliki kekayaan sumber daya alam yang melimpah seperti di sektor migas, batubara dan di perkebunan kelapa sawit.

“Berdasarkan laporan tahunan kabupaten Kutai Kartanegara Tahun 2019, kecamatan Muara Badak menjadi salah satu penyumbang Pendapatan Asli Daerah terbesar di kabupaten Kutai Kartanegara, namun mirisnya Muara Badak juga menduduki peringkat ke-5 (lima) kecamatan dengan penduduk miskin di kabupaten Kutai Kartanegara, tingkat pengangguran dan sulitnya pemuda untuk mendapatkan pekerjaan adalah salah satu penyebab utama kemiskinan yang terjadi di Muara Badak” ucap Dani

Menurut Dani “Muara Badak salah satu kecamatan yang berdekatan langsung dengan Ibu kota Nusantara (IKN), tentu akan terkena dampak dari pembangunan IKN, maka masyarakat harus mempersiapkan diri untuk bergerak maju dan mengawal pembangunan yang ada, seperti halnya masuknya perusahaan-perusahaan baru nantinya”.

Memasuki tahun 2021 perusahaan detonator PT Trifita Perkasa yang bekerja sama dengan perusahaan asal Negri Kangguru itu resmi berdiri di Muara Badak. Pembangunan yang memakan waktu kurang lebih satu tahun lamanya itu banyak menuai pro-kontra dimasyarakat, terhitung sepanjang tahun 2022 sejak awal pembangunan perusahaan hingga proses penerimaan tenaga kerja gelombang pertama PT Trifita sudah tiga kali di demo oleh masyarakat

Dani mengatakan “Aksi massa tiga kali berturut-turut itu membuktikan kemarahan dan kekecewaan masyarakat terhadap perusahaan yang ada, mulai dari proses pembangunan perusahaan yang tidak memprioritaskan masyarakat lokal, keterlambatan pengajian karyawan oleh kontraktor, juga penerimaan tenaga kerja yang tidak transparan adalah penyebabnya”.

Terakhir massa menyatakan sikap kepada awak media "Kami berharap aksi ini dapat menjadi teguran untuk PT Trifita Perkasa dan agar segera menindak tegas serta mengevaluasi PT Trifita Perkasa yang ada di Muara Badak”, ucap Dani.

“Kesalahan tetaplah kesalahan dan harus ditindak berdasarkan regulasi yang berlaku, siapapun yang coba mempermainkan harapan masyarakat Muara Badak maka ia harus menanggung konsekuensinya, jika tidak ada tindak tegas maka kami akan buat gejolak massa yang lebih besar di Muara Badak” pungkas Dani (putra kelahiran Muara Badak itu). (fy)

Penulis:

Baca Juga