Pemuda Diberi Wawasan Kebangsaan Namun Terjerat Dalam Industri Kapitalisme

Oleh: Perwita Sari,S.Si
Kurang lebih 100 siswa Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA) di Penajam Paser Utara (PPU) mengikuti Pendidikan Wawasan Kebangsaan (PWK) yang digelar di Hotel IKA, Petung, Penajam Paser Utara pada kamis 28 Juli 2022 (kaltim.prokal.co,1/8/2022).
Rupanya para siswa dan guru SLTA dan Ma, terkaget- kaget ketika Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Endro S Efendi menyampaikan tentang radikalisme. Karena Endro S sampaikan bahwa paham radikalisme bisa terpapar pada anak usia remaja.
Pengarus utamaan radikalisme terus digaungkan seakan-akan negeri ini permasalahannya hanya isu radikalisme. Padahal kasus pemuda terkena arus globalisasi baik remaja yang terkena budaya hedonis, dan permisif sudah kian masif.
Parahnya kadang radikalisme selalu diidentikkan dengan ajaran Islam. Bahkan dikaitkan dengan paham keagamaan yang radikal. Apalagi sebelumnya pengaruh dari peristiwa WTC (World Trade Center) pada tahun 2001, Islam dikaitkan dengan isu terorisme.
Jika dilihat aksi terorisme yang terjadi di Indonesia masih menjadi pertanyaan besar. Siapakah pelaku terorisme, dan apa motif dilakukan aksi terorisme tersebut. Bisa saja pelaku seorang muslim atau beragama lain. Namun, siapa yang ada di balik pelaku masih samar dan kabur. Tidak jelas apa motifnya. Apalagi kasus terorisme cenderung cepat di simpulkan serta pelakunya cepat di tangkap. Namun sebaliknya kasus Brigadir Joshua terkesan lama perlu satu bulan baru di dapatkan tersangkanya.
Arus globalisasi yang sangat kuat di bawah Sistem Kapitalisme, tentunya membawa cara pandang hidup tertentu, yaitu cara pandang kebarat- baratan. Cara pandang ini mengalihkan rasa kritis pemuda. Pemuda yang harusnya taat kepada Allah SWT dan menjadi agen perubah, sosial kontrol kini berubah hanya menjadi pemuda yang haus akan kesenangan duniawi.
Pemuda kini terjerat dalam Industri kapitalisme. Industri yang diciptakan oleh para kapital atau pemilik modal. Bermula para kapital menancapkan kuku-kukunya melalui perjanjian Bretton Woods lahirlah perjanjian, yang salah satunya GATT (General Agreement on Tarif and Trade), yang berfungsi untuk mengatur lalu-lintas perdagangan internasional. (Tahun 1995 berubah menjadi WTO/Organisasi Perdagangan Dunia). WTO ini kemudian melancarkan perdagangan Bebas.
Negara berkembang pun tidak dapat menolak banjirnya barang-barang para kapital. Ditambah iklan yang dibuat sangat semenarik mungkin, yaitu menggunakan ilmu neuromarketing. Neuromarketing adalah sebuah ide revolusioner dalam ilmu ekonomi yang menggabungkan beberapa disiplin ilmu seperti ilmu saraf, psikologi dan ekonomi (khususnya pemasaran). Konsep dasar neuromarketing adalah mengandalkan rangsangan sensorik yang muncul ketika seseorang melihat rangsangan visual tertentu.
Wajar pada pemuda dan mayoritas masyarakat muncul sikap konsumerisme. Tidak hanya itu pengaruh budaya Barat juga sangat masif mulai industri food, fashion, film, entertainment dan digital yang tidak bebas nilai. Namun semua itu sepaket dengan nilai-nilai kehidupan Barat yaitu sekuler, bebas, konsumerisme, serta individualisme. Gaya hidup Barat sedikit demi sedikit merasuk ke tubuh pemuda terutama kaum muslimin.
Bagaimana agar pemuda terlepas dari jeratan Industri Kapitalisme ?, tentunya para pemuda harus mempelajari Islam kaffah. Mempelajari Islam hingga ke akar- akarnya dengan benar. Hingga pemuda memahami arti kehidupan yang hakiki, yaitu mempersembahkan ketaatan hanya kepada Allah SWT. Mencontoh Rasulullah dan para Sahabat hingga Islam tercermin dalam sikap individunya yang penuh dengan hiasan akhlak terpuji. Serta melakukan perubahan menuju perubahan lebih baik dalam naungan Islam. Wallahu'alam bis Showab
*) Penulis adalah Pendiri Home Schooling Mandiri Anak Tangguh Samarinda
Komentar