Padahal PDAM Sula ’Kecipratan’ Penyertaan Modal 2,5M Thn 2022 Tapi Pelayanan Masih Dibawah Standar

RadarKotaNews, Malut - Kabar mengejutkan datang dari Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), Perusahaan Daerah Air Minum atau PDAM-Sula, karena diduga pada tahun anggaran 2022 ’kecipratan’ penyertaan modal dari Pemda Kab. Kepulauan Sula (Kepsul) sebesar 2,5 Milyar yang bersumber dari APBD Murni 2022.
Hal ini kemudian berbanding terbalik dengan layanan PDAM-Sula yang masih jauh dari kata ’prima’, yang ada pelayanan PDAM-Sula masih dibawah standart, bahkan bisa dikatakan buruk, karena kerap air yang mengalir ke konsumen bercampur tanah dan atau lumpur.
”Itu diatur dalam Perda No.4 Tahun 2020, jadi suntikan modal agar BUMD kita sehat sebesar 6,5 milyar yang diberikan secara bertahap, yakni pada tahun 2021 sebesar 1,5m kemudian tahun 2022 sebesar 2,5m dan tahun 2023 nanti juga sebesar 2,5m yang semua bersumber dari APBD murni tahun berjalan”, ujar Dade Kadir Sapsuha anggota DPRD dari Partai Amanat Nasional (PAN).
Dade mengaku heran jika hari ini PDAM Sula berencana menaikkan TDA, karena saat pembahasan waktu itu tujuan Pemda Sula memberikan penyertaan modal adalah untuk penambahan dan peningkatan perluasan prasarana dan sarana sistem penyediaan air minum, termasuk peningkatan kwalitas dan pengembangan cakupan pelayanan.
”Ini jadi bingung, pelayanan PDAM-Sula juga masih buruk, kemudian mau naikkan tarif, apakah tarif dasar air sebelumnya tidak bisa menutupi biaya operasional atau gaji jajaran direksi yang terlalu besar”, lanjut politisi yang getol menyoroti setiap kebijakan pemerintah daerah ini.
Dirinya menjelaskan jika gaji jajaran direksi PDAM-Sula berkisar Rp 16.000.000,00-18.000.000,- termasuk fantastis untuk ukuran Kabupaten sekelas Sula.
Terakhir Dade Kadir Sapsuha mengatakan silahkan dilakukan crosscek dibagian keuangan, karena kuasa pengguna anggaran itu ada di eksekutif.
”Silahkan nanti ditanyakan ke bagian keuangan daerah, yang pasti perdanya demikian, jadi kalo PDAM-Sula bilang tidak ada bantuan Pemda itu dia keliru,” tutupnya.
Sementara itu Direktur PDAM-Sula Munir Banapon ketika dikonfirmasi media ini menafikan bantuan atau penyertaan modal dari Pemda Kepsul.
”Tidak ada penyertaan modal di tahun 2022, informasi itu tidak benar”, tandas Munir.
Sementara itu media ini dapat bocoran jika anggaran penyertaan modal bagi PDAM-Sula sebesar 2,5milyar di tahun 2022 baru terrealisasi sebesar 300.000.000,00,- Namun sekali lagi Dir. PDAM-Sula membantah hal itu dan mengatakan bahwa itu kabar hoax.(RL)
Komentar