• Disclaimer atau Penolakan
  • Home 1
  • Iklan
  • Nasional
  • News
  • Olahraga
  • Redaksi
  • Tentang Kami
Senin, Desember 16, 2019
radarkotanews.com
No Result
View All Result
  • News
  • Politik
  • Hukum
  • Nasional
  • Ekonomi
  • Olah Raga
  • Opini
  • Suara Rakyat
  • Berita Foto
  • News
  • Politik
  • Hukum
  • Nasional
  • Ekonomi
  • Olah Raga
  • Opini
  • Suara Rakyat
  • Berita Foto
No Result
View All Result
Radarkotanews.com
No Result
View All Result
Home Opini

Melahirkan Generasi Yang Beradab

Saifuddin Hafid Aliah by Saifuddin Hafid Aliah
25 November 2019
in Opini
0
Melahirkan Generasi Yang Beradab
0
SHARES
0
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp
Oleh: Azis Syamsuddin

MEMBACA teks pidato dari bro Nadiem Makariem yang viral di media sosial beberapa hari belakangan, tidak hanya berhasil melambungkan imajinasi tentang arah masa depan generasi bangsa, tetapi juga sukses mendorong nostalgia akan memori zaman sekolah yang menyeruak masuk memenuhi pikiran. Samar-samar, namun cukup untuk menyadarkan penulis bahwa guru adalah salah satu sosok kunci yang berhasil mengantarkan kita semua, di titik di mana kita berdiri hari ini.

Guru adalah sosok vital dalam membentuk masa depan bangsa, sehebat apapun kurikulum pendidikan, akan sia-sia apabila guru sebagai ujung tombak yang tiap harinya bertemu siswa, tidak dapat mentransfer dan menanamkan nilai kepada siswanya. Harus ada kesadaran kolektif bahwa posisi Indonesia di mata global dalam 15-20 tahun ke depan sedang kita persiapkan dalam bangku-bangku sekolah dari Sabang sampai Merauke.

BACA JUGA

Konflik Didesain untuk Pelumpuhan dan Penguasaan Umat Beragama

Mengukur Integritas dan Ketegasan Anies

Menyiapkan generasi penerus tidaklah semudah memesan kopi pada aplikasi Gojek. Butuh kerja keras dan konsistensi dalam mendidik anak bangsa. Sama beratnya dengan menjaga konsistensi antara ucapan dengan perbuatan, sama susahnya dengan memegang teguh komitmen, adab dan prinsip dalam dunia perpolitikan Indonesia. Sesusah itu.

Oleh karena itu, sudah seharusnyalah kita berikan apresiasi setinggi-tingginya kepada guru-guru yang tidak hanya menghasilkan skrup-skrup pada roda kehidupan manusia, namun berhasil menjadi rahim bagi para penerus generasi bangsa, para penjaga marwah dan kehormatan bangsa di masa mendatang. Menjadi bidan yang mendorong lahirnya generasi yang siap menaikkan derajat Indonesia dari negara berkembang, menjadi negara maju.

Membumikan Pancasila

Seperti pernyataan yang sudah sering kita dengar, Indonesia tidak pernah dan tidak akan pernah kekurangan orang pintar, tetapi kita butuh lebih banyak orang yang baik dan berkarakter. Hal ini sejalan dengan apa yang sudah berulang kali bapak Presiden Jokowi dengungkan melalui revolusi mental, terlebih dalam butir ke-8 Nawacita dengan tindakan nyata melakukan revolusi karakter bangsa. Pentingnya karakter manusia ini bahkan sudah didengungkan sejak abad ke-10 oleh Syekh Abdul Qadir Jaelani yang menyatakan “Aku lebih menghargai orang yang beradab, daripada orang yang berilmu. Jika hanya ilmu, iblispun lebih tinggi ilmunya daripada manusia”.

Di Indonesia, Pancasila adalah sebuah manifestasi gambaran ideal para pendiri bangsa. Oleh karena itu segenap bangsa Indonesia haruslah menjadikan Pancasila sebagai way of life atau pandangan hidup dalam menjalani kehidupan berbangsa dan bernegara. Nilai inilah yang harus ditanamkan sejak dini kepada anak-anak Indonesia, untuk dapat dijadikan kompas kehidupan, agar 50 bahkan 100 tahun mendatang, Indonesia tidak kehilangan karakter dan jati dirinya.

Peran dan tanggung jawab membumikan Pancasila tentu bukan hanya tanggung jawab guru-guru SD hingga SMA, gerakan ini merupakan tanggung jawab bersama dan kita semua memiliki peran masing-masing untuk memastikan estafet prinsip kehidupan bangsa dapat dilanjutkan oleh generasi mendatang. Ki Hajar Dewantara menyatakan bahwa setiap orang menjadi guru, dan setiap rumah menjadi sekolah. Setiap manusia bisa memberikan inspirasi dan pelajaran bagi manusia di sekitarnya, terlebih-lebih manusia yang menjadi public figure, manusia yang sedang berada dalam sorotan dan dikategorikan sebagai tokoh bangsa, manusia yang berada di atas “panggung”.

Lakon yang Beradab

Dalam konteks kehidupan berbangsa dan bernegara, tentu tidak semua dapat naik ke atas panggung. Ada beberapa manusia yang diberi kesempatan untuk naik dan dapat kesempatan untuk berbuat dan menginspirasi manusia dalam scope yang lebih luas. Sudah barang tentu bagi yang sedang berada di atas panggung, memiliki tanggung jawab lebih, dibandingkan dengan yang duduk di kursi penonton. Jangan sampai lakon yang sedang berada di atas panggung tersilaukan dengan terangnya lampu sorot, atau gemuruh sorak sorai para penonton. Terbutakan dengan gemerlap duniawi, lupa untuk bersyukur, lupa bahwa akan tiba saatnya turun dari pentas, terlebih lupa akan perannya atas pendidikan karakter generasi penerus. la-in syakartum la-aziidannakum wala-in kafartum inna ‘adzaabii lasyadiidun (Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan tambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka pasti azab-Ku sangat pedih) – Q.S. Ibrahim ayat 7, haruslah dijadikan rujukan dan dipegang teguh bagi lakon yang berada di atas panggung.

Manusia sebagai makhluk yang dinamis akan selalu berkembang setiap harinya. Karakter tidak hanya dibentuk hanya dalam kelas-kelas di sekolah, tidak ada kata “lulus” dalam hal karakter manusia, dan juga tidak ada masa berlaku selayaknya SKCK di Kepolisian. Karakter dan kepribadian adalah nilai penting dalam kehidupan manusia. Karakter yang dimanifestasikan dalam bentuk sikap dan perbuatan adalah hal yang akan terus diakumulasikan dan dinilai oleh manusia lainnya hingga jantung berhenti berdetak, untuk dapat ditarik kesimpulan dan penilaian akhir atas nama yang akan kita tinggalkan kelak.

Dalam hal karakter bangsa, sila ke-2 Pancasila yang berbunyi “Manusia yang adil dan beradab” haruslah dijadikan rujukan utama. Sifat ksatria, memegang teguh komitmen, dan mengutamakan kemaslahatan ummat dibanding kepentingan pribadi adalah sebagian dari sifat-sifat karakter manusia beradab. Pancasila adalah prinsip, jangan sampai kita terjebak sebatas pada rutinitas sosialiasi Pancasila, diskusi Pancasila, namun gagal mengaplikasikan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila pada kehidupan sehari-hari, gagal menjadi manusia yang beradab.

Kekuasaan, posisi, dan jabatan haruslah diletakkan di bawah kepentingan bangsa dan negara. Kegaduhan yang ditimbulkan dalam perebutan jabatan haruslah sebisa mungkin dihindari agar tidak menghambat agenda-agenda besar yang sedang dikerjakan Pemerintah. Turbulensi politik tentu akan berdampak langsung pada akselerasi program-program dalam kabinet Indonesia Maju. Jokowi dan Prabowo sebagai tokoh sentral di Indonesia sudah berhasil mempertontonkan tauladan yang baik, bersifat kesatria, memegang teguh komitmen, dan meletakkan kepentingan Indonesia di atas kepentingan pribadi. Maka sudah seharusnyalah karakter beliau-beliau dapat dijadikan rujukan bagi lakon-lakon lainnya agar tidak terjebak pada birahi kekuasaan, tergoda untuk meneguk air laut.

Semoga pada Hari Guru ini, kita semua sadar akan peran dan tanggung jawab masing-masing. Meminjam istilah Dilan yang populer di kalangan millenial, sudah seharusnyalah manusia yang sedang berada di atas panggung, dapat menjadi teladan, dapat menjadi lakon dan karakter untuk digugu dan ditiru. Menginspirasi dan melahirkan generasi penerus yang tidak hanya pintar, namun juga beradab dan memegang teguh nilai Pancasila. Bismillah. [***]

*Penulis adalah Wakil Pimpinan DPR RI Bidang Korpolkam

Tags: Azis Syamsuddin

Related Posts

Hukum Disiplin Militer Tidak Pas Untuk Kesalahan Istri
Opini

Konflik Didesain untuk Pelumpuhan dan Penguasaan Umat Beragama

13 Desember 2019
Anies Doakan Semoga Allah Berikan Mukjizat Kesembuhan BJ Habibie
Opini

Mengukur Integritas dan Ketegasan Anies

12 Desember 2019
Hukum Disiplin Militer Tidak Pas Untuk Kesalahan Istri
Opini

Munafik Dana Umat di Kuras

11 Desember 2019
Azis Siap Turun Untuk Menangkan Arinal-Chusnunia
Opini

Golkar Untuk Indonesia

7 Desember 2019
Fraksi PPP Mengajukan RUU Perlindungan dan Pemberdayaan Anak Yatim dan Terlantar ke Baleg DPR RI
Opini

Fraksi PPP Mengajukan RUU Perlindungan dan Pemberdayaan Anak Yatim dan Terlantar ke Baleg DPR RI

6 Desember 2019
Menanggapi Pernyataan Rocky, Ini Kata Dede Prandana Putra
Opini

Kriteria Pengganti Prof. Mahfud MD dan KH. Ma’ruf Amin di BPIP

6 Desember 2019
Next Post
Sudin KPKP Jakut Gelar Panen Raya Pertama Tanaman Hydroponik

Sudin KPKP Jakut Gelar Panen Raya Pertama Tanaman Hydroponik

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

POPULAR NEWS

No Content Available

EDITOR'S PICK

Karyono Wibowo

IPI: Silahkan “Menjual” Soeharto Tapi Jangan Bangunkan Macan Tidur

2 Desember 2018

Polisi Harus Menjamin Keselamatan Tokoh Agama

19 Februari 2018
Habib Rizieq : Saya Menolak Gubenur Non Muslim Bukan Saya Sentimen Karena Itu Perintah Tuhan Saya

HRS Minggu Ini Akan Tiba Di Indonesia Untuk Menghadiri Hari Lahirnya FPI

24 Juli 2017
Federasi Perjuangan Buruh Indonesia (FPBI) : Lawan pasar bebas !

Federasi Perjuangan Buruh Indonesia (FPBI) : Lawan pasar bebas !

11 Agustus 2016

Tentang Kami

radarkotanews.com

Radarkotanews.com didirikan untuk memberikan wawasan kepada masyarakat luas agar bisa menikmati berita-berita perkembangan politik, sosial budaya dan pembanguanan negeri tercinta Indonesia.

Recent Posts

  • Sebagai Figur Prajurit Sejati, Bamsoet Kagumi Pak Nas
  • Polres Pelabuhan Tanjung Priok Gelar Lounching Aplikasi MPOK
  • Curahan Hati Pelapor dan Keluarga Korban Terkait Lambannya Kinerja Polres Kepsul
  • Kampung Distrik Kabupaten Hingga Provinsi Papua Barat Akan Terhubung
  • Redaksi
  • Tentang Kami
  • Disclaimer atau Penolakan

© 2019 RadarkotaNews - Kritis, Terpercaya 2019.

No Result
View All Result
  • News
  • Politik
  • Hukum
  • Nasional
  • Ekonomi
  • Olah Raga
  • Opini
  • Suara Rakyat
  • Berita Foto

© 2019 RadarkotaNews - Kritis, Terpercaya 2019.

Login to your account below

Forgotten Password?

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In