• News
Kamis, Februari 25, 2021
Social icon element need JNews Essential plugin to be activated.
radarkotanews.com
No Result
View All Result
  • News
    Pemecah Ombak

    Pemecah Ombak

    ETOS : Resmi di Buka Kantor Baru dan Mengangkat Direktur Infokom Baru

    ETOS : Resmi di Buka Kantor Baru dan Mengangkat Direktur Infokom Baru

    Ahok Divonis Dua Tahun FPI Bersikap

    DPP FPI Menyatakan Sikap Terkait Calling Visa dan Rencana Normalisasi Hubungan Indonesia dengan Israel

    Perempuan Bicara Perubahan Hakiki dengan Islam

    Perempuan Bicara Perubahan Hakiki dengan Islam

    Fokus Policy: Korps Bhayangkara Dan Pusaran Peredaran Narkoba

    Reshuffle Kabinet dan Harapan Keluar Dari Krisis Ekonomi

    LKPHI Meminta Pemerintah Melakukan Resufle Pada Kabinet Kerja

    Putra Terbaik Maluku Suaidi Marasabessy Layak Duduki Posisi Menteri KKP

    Trending Tags

    • Commentary
    • Featured
    • Event
    • Editorial
  • News
    Pemecah Ombak

    Pemecah Ombak

    ETOS : Resmi di Buka Kantor Baru dan Mengangkat Direktur Infokom Baru

    ETOS : Resmi di Buka Kantor Baru dan Mengangkat Direktur Infokom Baru

    Ahok Divonis Dua Tahun FPI Bersikap

    DPP FPI Menyatakan Sikap Terkait Calling Visa dan Rencana Normalisasi Hubungan Indonesia dengan Israel

    Perempuan Bicara Perubahan Hakiki dengan Islam

    Perempuan Bicara Perubahan Hakiki dengan Islam

    Fokus Policy: Korps Bhayangkara Dan Pusaran Peredaran Narkoba

    Reshuffle Kabinet dan Harapan Keluar Dari Krisis Ekonomi

    LKPHI Meminta Pemerintah Melakukan Resufle Pada Kabinet Kerja

    Putra Terbaik Maluku Suaidi Marasabessy Layak Duduki Posisi Menteri KKP

    Trending Tags

    • Commentary
    • Featured
    • Event
    • Editorial
No Result
View All Result
Morning News
No Result
View All Result

Ketahanan Pangan Indonesia Lebih Rendah dari Zimbabwe dan Ethiopia

Redaksi RKN by Redaksi RKN
22 Februari 2021
in Ekonomi
0
Akurasi Anggaran Pangan Perlu di Tingkatkan

Anggota Komisi IV DPR RI Andi Akmal Pasluddin.

RadarKotaNews, Jakarta – Pemerintah perlu mengadakan program khusus untuk mendata kondisi masyarakat yang akurat terutama di daerah pelosok dan pinggiran. Sebab, hasil beberapa riset dunia yang menempatkan Indonesia sebagai negara yang rendah tingkat ketahanan pangannya sangat memprihatinkan.

Hal itu sebagaimana di sampaikan Anggota Komisi IV DPR RI Andi Akmal Pasluddin dalam keterangan tertulisnya kepada awak media, Senin (22/2/2021).

READ ALSO

Penghapusan Santunan Meninggal Covid-19 Oleh Kemensos Tidak Sesuai Pasal 69 UU No 24 Thn 2007

Penepatan Investasi Dana Pekerja Harus Betul Betul di Perhatikan

Bahkan sambung Akmal, Indonesia ditempatkan lebih rendah dari Zimbabwe dan Ethiopia pada persoalan ketahanan makanan.

Hal ini kata Akmal sebagai masukan pada sensus penduduk yang dilakukan pada tahun 2020 dengan metode online karena kendala pandemi. Bahwa hasil sensus ini sangat bias dan hanya menggambarkan kondisi yang sangat terbatas.

“Negara tidak akan dapat mengandalkan banyak hal dari sensus 2020 kecuali hanya jumlah penduduk saja,” jelas Akmal

Karena itu, politisi Fraksi PKS ini menegaskan, harus ada program pendataan tiap kabupaten kota yang akurat dengan menangkap semua data penduduk termasuk kondisi ekonomi, kesehatan dan pendidikannya.

Sehingga kata dia, kita punya sendiri data yang akurat sebagai pembanding, dimana pada saat ini Indonesia memiliki prestasi buruk pada skor indeks kelaparan global. Berdasarkan Global Hunger Index, poin Indonesia adalah 19,1. Hampir sama dengan Filipina sebesar 19. Dengan nilai tersebut, Tanah Air berada di level kelaparan yang sangat serius

Meski hal itu masih diperdebatkan, Akmal menilai, prestasi bagi sektor pertanian Indonesia tergolong meningkat sejak tahun 2016, namun pembuktiannya sangat lemah.

Selain itu, Akmal tekankan, negara harus memastikan tingkat kelaparan dan angka stunting yang ada pada penduduk kita berkurang drastis. Karena ini akan sangat mempengaruhi pada kualitas Sumber Daya Manusia Indonesia di masa datang.

“Menghadapi persaingan global dan pembukaan pasar di dunia internasional kita, hukum rimba dunia akan semakin keras. Hanya manusia yang tangguh baik fisik maupun pikiran yang akan bertahan kuat menghadapi interaksi antar negara,” terangnya.

Namun pemerintah juga perlu membuktikan secara akurat, dimana peta ketahanan dan kerentanan pangan atau Food Security and Vulnerability Atals (FSVA) yang menyebutkan jumlah kabupaten/kota yang rentan rawan pangan mengalami penurunan dari 76 kab/kota pada 2019 menjadi 70 kabupaten/kota di 2020.

“Namun, lebih baik penurunan rentan pangan negara kita di hapuskan sehingga Indonesia layak di sebut negara yang sejahtera,” tutupnya (Ipk)

Tags: Andi Akmal P
Next Post
Airlangga: Impor Hewan Hidup dari China di Larang kecuali Holtikultura

Presiden Ingatkan Jajaran Tetap Waspada pada Ancaman Karhutla

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  • Buy JNews
  • Landing Page
  • Documentation
  • Support Forum

© 2021 JNews - Premium WordPress news & magazine theme by Jegtheme.

No Result
View All Result
  • Homepages
    • Home Page 1
    • Home Page 2
  • News

© 2021 JNews - Premium WordPress news & magazine theme by Jegtheme.

Login to your account below

Forgotten Password?

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In